Selasa, 30 Desember 2014

tugas kepribadian II menganalisa kasus dengan teori David McClelland



            Negara Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak sekali aset negara yang tak terhingga jumlahnya, dari aset bahari, pertanian, serta migas nya yang membuat beberapa negara cemburu akan hasil bumi yang dimiliki Indonesia.
Menurut badan penelitan, Indonesia memiliki 10% tanaman berbunga yang dikenal dunia, 12% mamalia, 16% hewan reptil, 17% burung, 18% tumbuhan karang, 25% dari hewan laut. Di bidang agrikultural Indonesia dikenal dengan atas kekayaan tanaman perkabunan, seperti biji coklat, karet, kelapa sawit, cengkeh, dan rempah-rempah yang lainnya.
Masih ingat kan dengan fenomena yang terjadi pada masa kepemimpinan presiden ke 5 negara kita yang membuat gembar kuping para masyarakat Indonesia, ibu Megawati Soekarnoputri memegang masa jabatan mulai 23 Juli 2001-20 Oktober 2004. Anak dari bapak poklamator RI bapak Soekarno, presiden pertaman negara Indonesia.
            Pada masa kepemimpinan beliau ada banyak sekali skandal yang membuat warga negara geram terhadapnya. Ketika masa jabatan Megawati, ia menjual pulau Sipadan dan juga pulau Ligitan, tak hanya itu saja ia juga menjula aset milik negara seperti PT. Indosat , menjula satelit Indonesai pada Singapore yang akibatnya negara kita dapat di mata-matai negara kita.
Megawati juga menjual aset-aset yang dikelola oleh BPPN dengan murah, hanya 30% hasil yang diperoleh negara, 70% nya untuk negara lain. Ia juga menjual kapal tanker VLCC milik pertamina, dan ia memaksa sewa kapal VLCC dengan mahal. Ia juga menjual gas Tangguh dengan murah pada konglomerat Cina (hanya $3 per mmbtu). Dari sumber yang lainnya, saya mendapatkan bahwa ketika Megawati bekerja sama dengan konglomerat Cina, ia dan konglomerat tersebut berdansa, dan menggelar makan malam bersama di Cina.
Dan mungkin masih banyak lagi. Melihat semua fakta yang ada itu semua membuat saya, bukan, bahkan semua warga negara Indonesai marah. Di sisi lain, Megawati Soekarnoputri masuk sebagai 10 wanita yang paling berpengaruh di dunia.



Teori David McClelland
            David Clarence McClelland (1917-1998) mendapat gelar doktor dalam psikologi di Yale pada 1941 dan menjadi profesor di Universitas Wesleyan. McClelland dikenal untuk karyanya pada pencapaian motivasi. McClelland memiliki teori kebutuhan yang sering disebut teori Kebutuhan McClelland yang memilki 3 kebutuhan dasar didalamnya, yaitu kebutuhan untuk berprestasi (need for Achievement), kebutuhan untuk kekuasaan (need for Power), dan kebutuhan untuk hubungan (need for affiliation). Teori David McClelland mendalami  teori kebutuhan dari Henry Murray.
Ide nya telah diadopsi secara luas di berbagai organisasi, dan berkaitan erat dengan teori FrederickHerzberg. McClelland meneliti 3 kebutuhan dasar tersebut, prestasi, kekuasaan, dan hubungan untuk melihat apakah ketiga motif tersebut dapat mempengaruhi perilaku seseorang
1. Motivasi untuk berprestasi (need for Achievement)
2. Motivasi untuk berkuasa (need for Power)
3. Motivasi untuk hubungan (need for Affiliation)
David McClelland (Robbins, 2001 : 173) dalam teorinya Mc.Clelland’s Achievment Motivation Theory atau teori motivasi prestasi McClelland juga digunakan untuk mendukung hipotesa yang akan dikemukakan dalam penelitian ini. Dalam teorinya McClelland mengemukakan bahwa individu mempunyai cadangan energi potensial, bagaimana energi ini dilepaskan dan dikembangkan tergantung pada kekuatan atau dorongan motivasi individu dan situasi serta peluang yang tersedia.
a. Need for Achievement
Kebutuhan akan prestasi merupakan dorongan untuk mengungguli, berprestasi sehubungan dengan seperangkat standar, berkerja keras untuk sukses. Kebutuhan ini pada hirarki Maslow terletak antara kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Ciri-ciri inidividu yang menunjukkan orientasi tinggi antara lain bersedia menerima resiko yang relatif tinggi, keinginan untuk mendapatkan umpan balik tentang hasil kerja mereka, keinginan mendapatkan tanggung jawab pemecahan masalah.
b. Need for Power
Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain. Kebutuhan ini pada teori Maslow terletak antara kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri. McClelland menyatakan bahwa kebutuhan akan kekuasaan sangat berhubungan dengan kebutuhan untuk mencapai suatu posisi kepemimpinan.

c. Need for Affiliation
Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Individu merefleksikan keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain. Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi yang tinggi umumnya berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi.
McClelland mengatakan bahwa kebanyakan orang memiliki kombinasi karakteristik tersebut, akibatnya akan mempengaruhi perilaku karyawan dalam bekerja atau mengelola organisasi.
Karakteristik dan sikap motivasi prestasi ala Mcclelland:
a). Pencapaian adalah lebih penting daripada materi.
b). Mencapai tujuan atau tugas memberikan kepuasan pribadi
yang lebih besar daripada menerima pujian atau pengakuan.
c). Umpan balik sangat penting, karena merupakan ukuran sukses
(umpan balik yang diandalkan, kuantitatif dan faktual).

Analisis kasus dengan teori David McClelland
Need for Achievement, Megawati menjadi seorang presiden untuk memenuhi kebutuhan akan prestasi yang ingin ia capai. Bekerja keras untuk meraihnya, yang memiliki partai besar PDIP yang dapat mengantarkannya menjadi presiden ke 5 Republik Indonesia. Selain itu, ia juga masuk kedalam 10 wanita yang paling berpengaruh di dunia.
Need for Power, megawati menjadi seorang presiden untuk memenuhi kebutuhan akan kekuasaan. Menjadi seorang presiden dimasanya membuat nya sangat berkuasa atas segala masalah urusan, salah satunya, ketika ia menjual semua aset negara sesuka hatinya tanpa ada seseorang yang dapat menghalanginya. Tak tau apa maksud dari semua ia lakukan semua itu, itu kekuasaan kah, atau untuk menghancurkan negara ini secara perlahan.
Need for Affiliation, dengan memegang kekuasaan tertinggi dizaman kepeminpinannya, tak menghalanginya untuk dapat berhubungan dengan siapa saja yang ia inginkan. Salah satunya dengan  membuat kerja sama dengan konglomerat Cina, dengan menjual aset negara hanya untuk memiliki hubungan baik dengan seseorang yang tak mengguntungkan untuk dirinya sendiri. Lebih memilih negara nya rugi, hanya untuk dapat memiliki hubungan baik dengan konglomerat asal Cina tersebut.
Ini mungkin bisa kita jadikan pelajaran untuk di masa kedepannya, meningkatkan rasa Patriotisme rasa cinta akan tanah air. Belajar dengan giat dan menjadi orang yang pintar dan berguna untuk bangsa, itu sudah cukup untuk kita yang masih memiliki tugas mengemban ilmu di dunia pendidikan.
Kelak kita tau, bagaimana kita membela dan memperlakukan negara ini dengan baik, dan membawa negara tercinta ini ke mata dunia akan prestasi generasi mudanya yang tak kalah dengan generasi muda yang ada diluar Indonesia.
Apa yang sudah anda lakukan untuk negara ini?? Ayoo, bangkitlah para generasi muda !!!


Daftar Pustaka
Schultz dan Schultz. 2005. Theories of Personality


Jumat, 20 Juni 2014

PENDIDIKAN MULTIKULTURAL



PENDIDIKAN MULTIKULTURAL

·         Definisi
Merupakan pendidikan yang menghargai perbedaan dan mewadahi beragam perspektif dari berbagai kelompok kultural.
·         Tujuan
a.       Pemerataan kesempatan bagi semua murid
b.      Mempersempit gap prestasi akademik antara murid kelompok mayoritas dan kelompok minoritas
·         Cakupan pendidikan multikultural
a.       Status sosioekonomi
b.      Etnis
c.       Gender
·         Komponen utama keadilan sosial:
a.       Reduksi perasangka
Aktivitas yang dapat diimplementasikan guru dikelas untuk mengeliminasi pandangan negatif dan sterotipe terhadap oranglain.
b.      Paedagogi ekuitas
Modifikasi proses pengajaran dengan memasukkan materi dan strategi pembelajaran yang tepat, baik, untuk anak.
c.       Pemberdayaan memberi orang kemampuan intelektual dan keterampilan memecahkan masalah agar berhasil dan menciptakan dunia yag lebih adil.
d.      Harapan
Meningkatkan harga diri minoritas, mengurangi prasangka dan memberi kesempatan pendidikan yang sama.
·         Ada beberapa strategi dan program untuk meningkatkan hubungan antar-anak dari kelompok etnis yang berbeda-beda :
a.       Kelas jigsaw
Kelas dimana murid dari berbagai latar belakangan kultural yang berbeda diminta bekerja sama untuk mengerjakan beberapa bagian yang berbeda dari suatu tugas untuk meraih tujuan yang sama.
b.      Kontak personal dengan oranglain dari latar belakang kultural yang berbeda
c.       Pengambilan perspektif.
d.      Pemikiran kritis dan inteligensi emosional
e.       Mengurangi bias
Beberapa strategi antibias :
-          Ciptakan lingkungan kelas antibias dengan memasang gambar anak dari berbagai latar belakang etnis dan kultural.
-          Pilih materi drama, seni, dan aktivitas kelas yang memperkaya pemahaman etnis dan kultural.
-          Gunakan boneka “persona” untuk anak kecil.
-          Bantu murid menolak sterotipe dan diskriminasi.
-          Ikutlah dalam aktivitas peningkatan kesadaran untuk memahami kesadaran untuk memahami pandangan kultural Anda sendiri secara lebih baik dan untuk menangani sterotipe atau bias yang mungkin Anda miliki.
-          Bangun dialog guru/orangtua yang membuka diskusi tentang masing-masing pandangan; lakukan tukar- menukar informasi tentang bagaimana anak mengembangkan prasangka ; dan beri tahu orang tua tentang kurikulum antibias.
f.       Menigkatkan toleransi
g.      Sekolah dan komunitas sebagai satu tim

GENDER
·         definisi
Adalah dimensi sosiokultural dan psikologis dari pria dan wanita.
·         Peran gender
Ekspektasi sosial yang merumuskan bagaimana pria dan wanita seharusnya berpikir, merasa, dan berbuat.
·         Pandangan biologis
·         Pandangan psikoanalitik gender
Teori yang berasal dari pandangan Sigmund Freud bahwa anak- anak prasekolah mengambangkan ketertarikan seksual kepada orang tuanya yang berjenis kelamin berbeda dengan dirinya. Kemudian, sekitar umur lima tahun atau enam tahun, anak mengurangi ketertarikan ini karena perasaan gelisah. Selanjutnya, anak mengidentifikasi dirinya dengan orang tua yang jenis kelaminnya sama dengan dirnya, dan secara tak sadar mengadopsi karakter orangtua yang berjenis kelamin sama dengan dirinya.
·         Teori kognitif sosial gender
Teori yang menyatakan bahwa perkembangan gender anak terjadi melalui pangamatan dan peniruan perilaku gender, dan melalui penguatan dan hukuman terhadap perilaku gender.
·         Pandangan kognitif
Teori kohlberg yang menyatakan bahwa anak mengadopsi suatu gender setelah mereka mengembangkan konsep gender.
·         Teori skema gender
Perhatian dan perilaku individu dituntun oleh motivasi interbak untuk menyesuaikan diri dengan standar sosiokultural berbasis gender dan sterotipe gender.

MENGHILANGKAN  BIAS GENDER
·         Interaksi guru-murid
-          Kepatuhan
-          Mayoritas guru adalah wanita
-          Anak laki-laki lebih mungkin dipandang memiliki masalah dalam belajar ketimbang dengan anak wanita.
-          Anak laki- laki lebih mungkin dikritik ketimbang anak wanita
-          Personil sekolah cenderung mengabaikan bahwa banyak anak laki- laki yang memiliki maslaah akademik, terutama dalam seni bahasa
-          Personil sekolah cenderung mensterotipe perilaku anak laki- laki sebagai problematika.



INTELEGENSI



INTELEGENSI
Beberapa psikolog mengambil definisi intelegensi dari konsep pemahaman orang awam. Bagi para psikolog, intelegensi adalah kemampuan kognitif seorang individu untuk belajar dari pengalaman, berpikir secara rasional untuk mendapatkan  , dan menggunakan akal secara efektif untuk menghadapi tuntutan hidup sehari-hari.
A.                Perbedaan Pandangan Tentang Intelegensi
·         Teori Intelegensi: apakah terdapat jenis intelegensi yang berbeda?
Apakah intelegensi hanya ada satu, kemampuan umum, atau apakah intelegensi memiliki hubungan dengan kemampuan spesifik? Dalam satu pandangan intelegensi adalah satu faktor umum tunggal yang menjadi dasar bagi kemampuan spesifik yang kita miliki. Menurut pandangan ini, jika kita memiliki tingkat kecerdasan yang baik, kita juga akan memiliki kemampuan yang kuat dalam bidang mekanik, musik, artistik, dan berbagai macam jenis kemampuan yang lain. Pandangan ini mengatakan bahwa faktor umum intelegensi yang mendasari setiap kemampuan spesifik, dikemukakan oleh Charles Spearman, yang menggunakan istilah g atau faktor g. Faktor g ialah faktor umum dan tunggal untuk kemampuan mental yang diasumsikan untuk mendasari kecerdasan dalam beberapa teori awal dari kecerdasan.
Para Psikolog lainnya berpendapat bahwa intelegensi bukan faktor umum tunggal tetapi salah satu dari kemampuan spesifik yang terpisah. Mereka menunjukkan bahwa kebanyakan kita lebih baik dalam beberapa kemampuan kognitif daripada kemampuan yang lainnya.
Louis Thurstone (1936) misalnya mengembangkan alternatif untuk tes kecerdasan umum, yang disebut Primary Mental Abilities Test, yang mengukur tujuh kemampuan intelektual.
Howard Gardner (2000) juga berpendapat bahwa ada banyak jenis kecerdasan. Gardner menjadi yakin bahwa ada banyak jenis intelegensi yang terpisah dengan mempelajari pasien yang menderita kerusakan otak. Gardner menemukan bahwa orang kehilangan beberapa jenis intelektual, dan jenis yang lain dibiarkan utuh. Gardner menyarankan bahwa ada 8 jenis intelegensi
1.      Linguistic (verbal): kemampuan untuk berpikir dengan kata dan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan makna.
2.      Logical-mathematical: kemampuan untuk menyelesaikan operasi matematika.
3.      Musical: sensitif terhadap nada, melodi, irama, dan suara.
4.      Spatial (artistic): kemampuan untuk berpikir tiga dimensi.
5.      Kinesthetic (athletic): kemampuan untuk memanipulasi objek dan cerdas dalam hal-hal fisik.
6.      Interpersonal (social skills): kemampuan untuk memahami dan berinteraksi secara efektif dengan orang lain.
7.      Intrapersonal (personal adjustment): kemampuan untuk memahami diri sendiri dan menata kehidupannya secara efektif.
8.      Naturalistic intelligence (understanding nature): kemampuan untuk mengamati pola-pola di alam dan memahami sistem buatan manusia.


·         Dasar biologis intelegensi
Baru-baru ini banyak yang telah ditulis tentang sifat g atau kecerdasan umum. Jelas bahwa gen yang sama mempengaruhi banyak aspek spesifik dari kecerdasan kognitif. Ini berarti gen mempengaruhi karakteristik biologis dari sistem saraf yang mendasari faktor intelektual umum (g) yang merupakan dasar untuk masing masing kemampuan mental yang spesifik.
Apa sifat dasar kecerdasan?  Teori pertama adalah anatomi dan fungsi lobus frontal sangat terkait dengan kecerdasan. Teori kedua adalah bahwa orang-orang dengan kecerdasan tinggi memiliki kemampuan lebih besar untuk membentuk hubungan saraf antara akson dan dendrit di otak.
Dengan menggunakan metode pemindaian otak, peneliti telah mengidentifikasi beberapa area pada otak yang berhubungan dengan intelegensi. Area tersebut terletak pada sisi terluar daerah alis dimana orang meletakkan telapak tangan pada kepala jika mereka sedang berpikir keras.
Kemampuan yang lebih besar untuk membentuk hubungan saraf yang diduga menyebabkan kecerdasan umum yang lebih baik terdapat dalam dua cara:
1.      Kemampuan untuk membentuk hubungan saraf yang lebih besar, berarti bahwa seseorang dengan intelegensi tinggi lebih mampu belajar dari pengalaman.
2.      Keterkaitan yang lebih besar dari neuron berarti bahwa otak dapat memproses informasi lebih cepat. Seseorang dengan intelegensi tinggi memiliki refleks cepat, memiliki waktu reaksi yang lebih cepat, dan memiliki waktu lebih cepat untuk membuat penilaian sederhana.

·         Komponen kognitif perilaku cerdas
Cara konseptualisasi dan mempelajari intelegensi telah diusulkan oleh psikolog Robert Sternberg.
Sternberg telah mengusulkan teori tentative intelegensi yang menentukan langkah-langkah kognitif yang harus digunakan setiap orang dalam penalaran dan menyelesaikan berbagai macam masalah.
Dalam menyelesaikan masalah, Sternberg percaya bahwa kita harus melalui langkah-langkah kognitif tersebut. Langkah-langkah tersebut ialah:
1.      Menyandikan
2.      Menyimpulkan
3.      Mengidentifikasi
4.      Menerapkan
5.      Membandingkan
6.      Menanggapi
Sternberg menunjukkan bahwa cara ini adalah cara memandang kecerdasan, tidak lebih dari memberikan kita cara yang nyaman untuk menggambarkan langkah-langkah dalam penalaran intelijen. Hal itu memberi kita kerangka untuk menemukan mana komponen yang paling penting dalam menentukan apakah seseorang "lebih cerdas" daripada yang lain.