Sabtu, 01 Maret 2014

Perkembangan Psikologi Di Indonesia



Perkembangan Psikologi di Indonesia

     Pendidikan Psikologi lahir di Indonesia pada tahun 1952. Diawali oleh pidato ilmiah Prof. Dr. Slamet Iman Santoso dalam pengukuhannya sebagai Guru Besar Universitas Indonesia. Dalam pidato tersebut, beliau mengemukakan penggunaan pemeriksaan psikologis untuk mendeteksi the right man on the right place, dan menghindari the right man on the wrong place, the wrong man on the right place, serta the wrong man on the wrong place. Beliau juga yang pada akhirnya dikenal sebagai Bapak Psikologi Indonesia. Sebagai seorang ahli penyakit syaraf dan jiwa, beliau menyadari bahwa tidak semua masalah kejiwaan dapat diselesaikan psikiatri.
Sebagai kelanjutan dari pidato Prof. Dr. Slamet Iman Santoso, pada tanggal 3 Maret 1953, di lingkungan Kementerian PP&K diselenggarakan Kursus Asisten Psikologi, yang diketuai oleh Prof. Dr. Slamet Iman Santoso. Tak lama setelah itu, didirikanlah Lembaga Psikologi, yang kemudian berubah menjadi Lembaga Pendidikan Asisten Psikologi.
Kemudian pada 11 Juli 1958, di Jakarta didirikan organisasi profesi psikologi di Indonesia dengan nama Ikatan Sarjana Psikologi (ISPsi). Namun, melalui Kongres Luar Biasa pada tahun 1998 di Jakarta, organisasi ini mengubah nama menjadi Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI).
Sebagai organisasi profesi, HIMPSI merupakan wadah berhimpunnya profesional Psikologi. Misi utama HIMPSI adalah pengembangan keilmuan dan profesi psikologi di Indonesia.
Pada tanggal 22 Oktober 2000 di Bandung, Himpsi melakukan kongres, Kongres VIII HIMPSI, sehingga terbentuklah Kode Etik Psikologi Indonesia.
Awal munculnya Psikologi di Indonesia adalah sebagai bagian dari ilmu kedokteran dan psikotes, tetapi kemudian berkembang pesat serta menjadi kebutuhan masyarakat di berbagai sektor seperti pendidikan, sosial, dan olahraga. Di tahun 1960-an hanya ada empat fakultas psikologi yaitu di UI, UGM, Maranatha, dan Unpad.
Di Unpad sendiri, gagasan pendirian Fakultas Psikologi muncul dari pembicaraan antara Soemantri Hardjoprakoso dan para Perwira Psikolog. Gagasan ini pun disambut baik oleh Soemitro Kartosoedjono.
Kemudian Soemitro Kartosoedjono meminta Bob Dengah untuk mengadakan rapat dengan FKIP Unpad guna merintis pembentukan panitia persiapan pendirian Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran.
            Melalui berbagai tahapan dari mulai melakukan persiapan teknis dan kurikulum dari tingkat Persiapan sampai dengan Sarjana Muda, dosen pengajar, dan ruang belajar, dll.,  hingga pematangan persiapan pendirian Fakultas Psikologi. Akhirnya, seminggu setelah diajukan ke Menteri PTIP, keluarlah SK Menteri PTIP nomor 037/SEK/PU/61, tanggal 18 Agustus 1961 tentang pendirian Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran terhitung mulai tanggal 1 September 1961.


Fapsi Unpad (Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran) diresmikan pada tanggal 2 September 1961 (setiap tanggal inilah Fapsi Unpad merayakan sebagai hari jadinya) di Aula Unpad, dengan dekan pertama adalah Kol. dr. Soemantri Hardjoprakoso (nama beliau kemudian diresmikan sebagai nama dari gedung satu/Dekanat Fapsi Unpad).
Awal perkuliahan angkatan pertama (1961) diselenggarakan di Kampus Jalan Sangkuriang 17 PSIAD Bandung. Jumlah mahasiswa pada waktu itu sebanyak 30 orang mahasiswa. Pada saat itu para pendiri Fapsi Unpad masih belum menentukan persyaratan untuk masuk, sehingga dari berbagai jurusan lulusan SMA masih dapat di terima, bahasa Jerman juga masih mewarnai mata kuliah yang harus dipelajari oleh mahasiswa. Mulai tahun 1964, Fapsi Unpad kemudian menetapkan syarat calon mahasiswa yang diterima adalah dari lulusan setingkat SMA jurusan Ilmu Alam.
Pada tahun 1965, kampus Fapsi Unpad pindah ke Dago Pojok 23 Bandung. Kemudian dipindahkan lagi, pada tahun 1996 ke Kampus Jatinangor, Sumedang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar