Jumat, 30 Mei 2014

Peranan psikologi sekolah dan psikologi pendidikan



            Peranan psikologi sekolah dan psikologi pendidikan tidak lah sama....
            Jika kita membaca kedua istilah ini, pasti hampirlah sama. Karena pasti banyak orang beranggapan kedua profesi ini memiliki peran dibidang yang sama, jika ada sekolah pastilah ada pendidikan didalamnya.  
            Tetapi setelah mendalaminya dan mendapatkan pembelajarannya dikuliah psikologi pendidikan, maka ini disini jelas bahwa kedua istilah ini memilki peran yang berbeda.
1.      Psikologi pendidikan
Merupakan ilmu cabang psikologi yang mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan.
Inilah peranan psikologi pendidikan:

ü  Psikolog Pendidikan mempelajari hal-hal tentang prevalensi seperti ADHD, kesulitan belajar, dyslexia, gangguan bicara, serta gangguan ketidakmampuan seperti keterbelakangan mental, cerebral plasy, epilepsy, dan buta.
ü  Psikolog dapat membantu orangtua lebih memahami kondisi keseluruhan yang ada dalam diri siswa, untuk memilih intervensi pendidikan yang lebih tepat guna mengoptimalkan potensi baik siswa.
ü   Psikolog Pendidikan mempelajari perkembangan sosial, moral dan kognitif anak.

ü  Psikolog Pendidikan mampu melihat perbedaan individual seperti kecerdasan, kreativitas, gaya belajar, dan motivasi.
ü  Psikolog Pendidikan mampu meriset untuk melihat tingkat minat, tujuan pribadi, dan pendapat mereka tentang sebab sukses atau kegagalan mereka.

ü  Psikolog Pendidikan juga menguasai aplikasi desain instruksional dan teknologi, sistem tutoring intelijen yaitu suatu sistem komputer yang menyediakan umpan balik kepada manusia tanpa intervensi manusia, berbagai metoda belajar mengajar seperti belajar kooperatif (cooperative learning), belajar kolaboratif (collaborative learning), belajar berdasarkan masalah (problem based-learning) dan penggunaan
komputer untuk mendukung belajar kolaboratif.
ü  Psikolog Pendidikan membantu mengumpulkan informasi bagi Guru dan orangtua ketika siswa mempunyai masalah akademik atau perilaku. 7. Psikolog Pendidikan bekerja sebagai konselor dan juga dapat mengevaluasi kepantasan dari program akademik, prosedur manajemen perilaku dan pelayanan lain disekolah.
2.      Psikologi sekolah
Merupakan ilmu cabang psikologi yang mengkhususkan diri pada struktur sekolah dan lingkungan sekolah.
Berikut Fungsi Psikolog Sekolah dan Perlunya Psikolog Sekolah:

ü  Psikolog sekolah dapat melatihkan ketrampilan berfikir kreatif, kerjasama, pemecahan masalah, dan lainnya. Keberadaan psikolog sekolah sebagai tenaga kependidikan di sekolah, akan lebih mengoptimalkan kualitas keluaran pendidikan nasional di masa depan.
ü  Pelaksanaan tes
ü  Melakukan wawancara dengan siswa, guru, orangtua, serta orang-orang yang terlibat dalam pendidikan siswa
ü  Observasi siswa di dalam kelas, tempat bermain, serta dalam kegiatan sekolah lainnya
ü  Mempelajari data kumulatif prestasi belajar siswa.
ü  Selain memiliki fungsi, Psikolog sekolah juga mempunyai peran penting dalam menumbuh kembangkan dan memberikan rasa nyaman terhadap semua warganya , baik siswa , guru , karyawan , Tata Usaha , atau tamu serta para orang tua murid.

Selain kedua istilah ini yakni psikologi pendidikan dan psikologi sekolah, banyak orang awam yang mengatakan psikologi pendidikan dan psikologi sekolah itu sama dengan guru BK.
Nah,,, ini ada perbedaan tentang ketiga istilah tersebut:

.
3.        Perbedaan psikolog sekolah, psikolog pendidikan, dan guru BK
Peran Psikolog sekolah yaitu harus mampu meningkatkan kualitas sekolah, istilahnya supaya sekolah itu bermutu dengan baik. Sehingga seorang Psikolog sekolah sebagai salah satu pelaku pendidikan haruslah seorang profesional. Psikolog sekolah bisa memberikan penilaian intelegensia guru, inovasi guru dalam mengajar, dan lain sebagainya.
Psikolog pendidikan, biasanya ditempatkan di sekolah-sekolah umum maupun swasta dari berbagai jenjang (play group hingga SMA). Psikolog pendidikan memiliki andil dalam merancang kurikulum pendidikan yang disesuaikan dengan usia perkembangan anak. Selain itu, psikolog pendidikan berperan untuk senantiasa memonitor perilaku anak didik di lingkungan sekolah, keluarga ataupun masyarakat melalui komunikasi dua arah dengan orang tua anak.
Guru bimbingan konseling /konselor memiliki tugas, tanggungjawab, wewenang dalam pelaksanaan pembimbingan konseling terhadap peserta didik. Tugas guru bimbingan konseling /konselor terkait dengan pengembangan diri peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, dan kepribadian peserta didik di sekolah.



 

PENGELOLAAN DALAM KELAS

            Manajemen kelas yang efektif akan memaksimalkan kesempatan pembelajaran murid (Charles, 2002; Everstson, Emmer&Worsham,2003).
1.      Dalam menganalisis lingkungan kelas, Walter Doyle (1986) mendeskripsikan enam karakteristik yang merefleksikan kompleksitas dan  potensi  problemnya:
·         Kelas adalah multidimensional.
Kelas merupakan setting untuk banyak aktivitas, seperti membaca, menulis, dan matematika, sampai aktivitas sosial, seperti bermain, berkomunikasi dengan teman, dan berdebat.
·         Aktivitas terjadi secara simultan
Para murid melakukan tugasnya masing-masing secara individu maupun berkelompok tetapi masih dalam suasana belajar.
·         Hal-hal yang terjadi secara cepat
·         Kejadian sering kali tidak bisa dipredikasi
·         Hanya ada sedikit privasi.
2.      Strategi pengajaran
·         Menciptakan ekspektasi untuk perilaku dan membuang ketidakpastian
·         Pastikan murid bahwa murid mengalami kesuksesan
·         Selalu siap dan hadir
·         Bersikap tegas
3.      Tujuan dan strategi manajemen
Manajemen kelas yang efektif memiliki dua tujuan:
a.       Membantu murid menghabiskan lebih banyak waktu untuk belajar dan mengurangi waktu aktivitas yang tidak diorientasikan pada tujuan
b.      Mencegah murid mengalami problem akademik dan emosional
4.      Mendesain lingkungan fisik kelas
a.       Prinsip penataan kelas
·         Kurangi kepadatan ditempat lalu-lalang
·         Pastikan bahwa anda dapat dengan mudah melihat semua murid
·         Materi pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah diakses
·         Pastikan murid dapat dengan mudah melihat semua presentas kelas
b.      Gaya penataan
·         Gaya auditorium


·         Gaya tatap muka


·         Gaya off-set 


·         Gaya seminar


·         Gaya klaster


5.      Menciptakan lingkungan yang positif untuk pembelajaran
a.       Strategi umum
·         Menggunakan gaya otoritatif
Strategi manajemen kelas otoritatif akan mendorong murid untuk menjadi pemikir yang independent dan pelaku yang independent tetapi strategi ini masih menggunakan sedikit monitoring murid. Guru yang otoritatif melibatkan murid dalam kerja sama give and take dan menunjukkan sikap perhatian kepada murid mereka. Guru yang otoritatif akan menjelaskan aturan dan regulasi, menentukan standar dengan masukan dari murid.
·         Gaya otoritarian
Fokus utamanya adalah menjaga ketertiban dikelas, bukan pada pengajaran dan pembelajaran.
·         Gaya permisif
Otonomi pada murid tapi tidak memberi banyak dukungan untuk mengembangkan keahlian pembelajaran atau pengolaan perilaku mereka.
6.      Mengelola aktivitas kelas secara efektif
·         Menunjukkan seberapa jauh mereka “mengikuti” pembelajaran
·         Atasi situasi tumpang tindih secara efektif
·         Menjaga kelancaran dan kontinuitas pelajaran
·         Libatkan murid dalam berbagai aktivitas yang menantang  
7.      Menjadi komunikator yang baik
a.       Keterampilan berbicara
Berbicara di depan kelas atau murid
·         Menggunakan tata bahasa dengan benar
·         Memilih kosakata yang gampang dipahami dan tepat
·         Menerpakan strategi untuk meningkatkan kemampuan murid dalam memahami apa yang anda katakan
·         Berbicara dengan tempo yang tepat, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat
·         Tidak menyampaikan hal-hal yang kabur
·         Menggunakan perencanaan dan pemikiran dan pemikiran logis sebagai dasar untuk berbicara secara jelas dikelas.
Aspek lain dari komunikasi verbal adalah cara orang menangani konflik, yang dapat dilakukan dengan 4 gaya:
1.       Kritik
2.      Memberi julukan dan pelabelan
3.      Menasehati
4.      Ceramah moral (moralizing)
Memberi ceramah haruslah memiliki pedoman yang bisa bermanfaat bagi guru dan murid:
1.      Jalin hubungan dengan audiens
2.      Kemukakan tujuan anda
3.      Sampaikan ceramah secara efektif
4.      Ikuti  konvensi yang tepat
5.      Tata ceramah dengan rapi
6.      Masukkan bukti pendukung dan kembangkan ide anda.
8.    Keterampilan mendengar
Mendengar aktif, merupakan gaya mendengar yang memberi perhatian penuh pada pembicara, memfokuskan diri pada isi intelektual dan emosional dari pesan.
9.    Berkomunikasi secara Nonverbal
·         Mengangkat alis sebagai tanda tak percaya
·         Bersedekap untuk melindungi
·         Mengangkat bahu sebagai tanda tak peduli
·         Mengedipkan satu mata untuk menunjukkan kehangatan dan persetujuan
·         Mengetukkan jari tanda tak sabar
·         Menepuk dahu sebagai tanda lupa sesuatu
10.               Menghadapi  perilaku bermasalah
Strategi manajemen
·         Intervensi minor
1.      Gunakan isyarat nonverbal
2.      Terus lanjutkan aktivitas belajar
3.      Dekati murid
4.      Arahkan perilaku
5.      Beri instruksi yang dibutuhkan
6.      Suruh murid berhenti dengan nada tegas dan langsung
7.      Beri murid pilihan
·         Intervensi moderat
1.      Jangan beri privilese atau aktivitas yang mereka inginkan
2.      Buat perjanjian behavioral
3.      Pisahkan atau keluarkanmurid dari kelas
4.      Kenakan hukuman atau sanksi