PENDIDIKAN
MULTIKULTURAL
·
Definisi
Merupakan pendidikan
yang menghargai perbedaan dan mewadahi beragam perspektif dari berbagai
kelompok kultural.
·
Tujuan
a. Pemerataan
kesempatan bagi semua murid
b. Mempersempit
gap prestasi akademik antara murid kelompok mayoritas dan kelompok minoritas
·
Cakupan pendidikan
multikultural
a. Status
sosioekonomi
b. Etnis
c. Gender
·
Komponen utama keadilan
sosial:
a. Reduksi
perasangka
Aktivitas
yang dapat diimplementasikan guru dikelas untuk mengeliminasi pandangan negatif
dan sterotipe terhadap oranglain.
b. Paedagogi
ekuitas
Modifikasi
proses pengajaran dengan memasukkan materi dan strategi pembelajaran yang
tepat, baik, untuk anak.
c. Pemberdayaan
memberi orang kemampuan intelektual dan keterampilan memecahkan masalah agar
berhasil dan menciptakan dunia yag lebih adil.
d. Harapan
Meningkatkan
harga diri minoritas, mengurangi prasangka dan memberi kesempatan pendidikan
yang sama.
·
Ada beberapa strategi
dan program untuk meningkatkan hubungan antar-anak dari kelompok etnis yang
berbeda-beda :
a. Kelas
jigsaw
Kelas
dimana murid dari berbagai latar belakangan kultural yang berbeda diminta
bekerja sama untuk mengerjakan beberapa bagian yang berbeda dari suatu tugas
untuk meraih tujuan yang sama.
b. Kontak
personal dengan oranglain dari latar belakang kultural yang berbeda
c. Pengambilan
perspektif.
d. Pemikiran
kritis dan inteligensi emosional
e. Mengurangi
bias
Beberapa
strategi antibias :
-
Ciptakan lingkungan
kelas antibias dengan memasang gambar anak dari berbagai latar belakang etnis
dan kultural.
-
Pilih materi drama,
seni, dan aktivitas kelas yang memperkaya pemahaman etnis dan kultural.
-
Gunakan boneka
“persona” untuk anak kecil.
-
Bantu murid menolak
sterotipe dan diskriminasi.
-
Ikutlah dalam aktivitas
peningkatan kesadaran untuk memahami kesadaran untuk memahami pandangan
kultural Anda sendiri secara lebih baik dan untuk menangani sterotipe atau bias
yang mungkin Anda miliki.
-
Bangun dialog guru/orangtua
yang membuka diskusi tentang masing-masing pandangan; lakukan tukar- menukar
informasi tentang bagaimana anak mengembangkan prasangka ; dan beri tahu orang
tua tentang kurikulum antibias.
f. Menigkatkan
toleransi
g. Sekolah
dan komunitas sebagai satu tim
GENDER
·
definisi
Adalah
dimensi sosiokultural dan psikologis dari pria dan wanita.
·
Peran gender
Ekspektasi sosial yang merumuskan
bagaimana pria dan wanita seharusnya berpikir, merasa, dan berbuat.
·
Pandangan biologis
·
Pandangan psikoanalitik
gender
Teori yang berasal dari
pandangan Sigmund Freud bahwa anak- anak prasekolah mengambangkan ketertarikan
seksual kepada orang tuanya yang berjenis kelamin berbeda dengan dirinya.
Kemudian, sekitar umur lima tahun atau enam tahun, anak mengurangi ketertarikan
ini karena perasaan gelisah. Selanjutnya, anak mengidentifikasi dirinya dengan
orang tua yang jenis kelaminnya sama dengan dirnya, dan secara tak sadar
mengadopsi karakter orangtua yang berjenis kelamin sama dengan dirinya.
·
Teori kognitif sosial
gender
Teori
yang menyatakan bahwa perkembangan gender anak terjadi melalui pangamatan dan
peniruan perilaku gender, dan melalui penguatan dan hukuman terhadap perilaku
gender.
·
Pandangan kognitif
Teori
kohlberg yang menyatakan bahwa anak mengadopsi suatu gender setelah mereka
mengembangkan konsep gender.
·
Teori skema gender
Perhatian dan perilaku
individu dituntun oleh motivasi interbak untuk menyesuaikan diri dengan standar
sosiokultural berbasis gender dan sterotipe gender.
MENGHILANGKAN BIAS GENDER
·
Interaksi guru-murid
-
Kepatuhan
-
Mayoritas guru adalah
wanita
-
Anak laki-laki lebih
mungkin dipandang memiliki masalah dalam belajar ketimbang dengan anak wanita.
-
Anak laki- laki lebih
mungkin dikritik ketimbang anak wanita
-
Personil sekolah
cenderung mengabaikan bahwa banyak anak laki- laki yang memiliki maslaah
akademik, terutama dalam seni bahasa
-
Personil sekolah
cenderung mensterotipe perilaku anak laki- laki sebagai problematika.