Pedadogi dan
Andragogi
Pedagogi merupakan ilmu atau seni
belajar anak-anak, proses pembalajarannya terpusat pada pengajar, guru, maupun
dosen.
Sedangkan andargogi merupakan ilmu
atau seni mengajar orang dewasa, proses pembelajarannya terpusat pada peserta
didik.
adapun perbedaan antara pedagogi dan
andragogi sebagai berikut :
Pedadogi
|
Andragogi
|
Pembelajaran
disebut siswa / anak didik
|
Gaya
belajarnya independen
|
Gaya belajarnya
dependen
|
Tujuan fleksibel
|
Tujuan ditentukan
sebelumnya
|
Metode pelatihan
aktif
|
Metode pelatihan
pasif, seperti ceramah
|
Pembelajaran mempengaruhi
waktu dan kecepatan
|
Peserta berkomitmen
sedikit
|
Keterlibatan /konstribusi
peserta sangat penting
|
Belajar berpusat
pada isi / pengetahuan teoritis
|
Belajar dan
berpusat pada masalah kehidupan nyata
|
Guru sebagai
sumber utama yang memberikan ide-ide atau contoh
|
Peserta dianggap
sumber daya utama dan ide-ide dan contoh
|
|
Pembelajaran disebut
peserta didik
|
Adapun kedua istilah ini pernah saya
alami ketika masih sekolah dan sampai akhirnya berada di jenjang perkuliahan,
pedagogi dan andragogi memiliki 11 indikator :
·
Pedagogi
1.
Perspektif
waktu
aplikasi
ditunda, ketika saya masih duduk dibangku Sekolah Dasar, sebuah jaringan
internet merupakan hal yang sangat langka pada saat itu, jadi ketika dalam
pembelajaran dikelas kerika guru menanyakan sebuah pertanyaan yang tidak
terdapat pada pembahasan dibuku yang kami pegang, jadi pada saat itu kami hanya
diam dan tidak menjawab apapun, dan akhirnya guru kami yang menjawabnya.
2.
Kesiapan
tugas
perkembangan tekanan sosial, dulu saya selalu diberi pertanyaan oleh guru,
ketika itu saya sangat sulit untuk menjawabnya. ketika kelas sudah selesai guru
pun memberi tahu agar selalu membaca buku pegangan, dan pada saat itu teman-teman
yang lainnya melihat dan mendengarnya, dan itu membuat saya malu dan ingin
menangis.
3.
Iklim
belajar
berorientasi
otoritas, sesuai dengan kompetitif
4.
orientasi
untuk kelas
berpusat
pada substansi mata pembelajara, pada saat dibangku sekolah dasar dan juga
sekolah menengah pertama, setiap judul-judul besar yang ada dibuku pasti
pembahasannya harus sama persis yang di jelaskan oleh guru, sampai-sampai contohnya
pun sama persisi dengan yang ada dibuku,
jadi pada saat itu saya kekurangan pemahaman dengan ppenjelasan yang kurang
disertai contoh yang banyak.
5.
perumusan
tujuan
oleh
guru, pembelajaran yang diberikan oleh guru semuanya adalah tugas guru yang
melakukannya
6.
evaluasi
oleh
guru, kesimpulan yang didapat dari mata pelajaran yang diberi akan dijelaskan
kembali oleh guru pada saat akhir waktu mata pelajaran.
7.
perencanaan
oelh
guru, dulu semua pembelajaran yang diberikan, semuanya guru yang mengaturnya,
jadi ketika kami akan melakukan olahraga bola kasti guru sebelumnya tidak
memberikan kami pemanasan terlebih dahulu, tetapi langsung memulainya dengan
permainan tersebut.
8.
pengalaman
berharga
kecil, seeorang anak-anak pastinya sangat sedikit pengalamannya, apalagi dalam
hal pendidikan, yang hanya ada adalah pengalaman dalam hal permainan. jadi
ketika dalam proses belajar, murid hanya dapat mendengar dan menerima apa yang
disampaika oleh gurunya, dengan pengalaman yang kecil, sehingga murid tidak
dapat mengutarakan pendapatnya.
9.
desain
logika
materi pelajaran unit konten, pengetahuan yang diberi sesuai dengan materi yang
terdapat pada pembelajaran, ketika saya duduk dibangku 3 sekolah dasar, guru
selalu mengkategorikan hal-hal dalam bentuk konten. contohnya: makanan 4 sehat
5 sempurna itu apa saja?? terus sebutkan binatang yang tergolong binatang
unggas??? ayam,bebek,burung, angsa, dll.
10.
kegiatan
teknik
pelayana, guru menjadi pusat perhatian para murid. guru melayani apa yang murid
lakukan, contohnya : ketika kelas 6 Sekolah Dasar melakukan praktek membuat
amplop, dan ketika itu semua teman-teman saya dan saya sangat kesulitan dalam
mengikuti langkah-langkahnya, jadi akhirnya guru pun membantu kami semuanya.
11.
konsep
diri
ketergantungan,
ketika sekolah dasar, ketika duduk dibangku kelas 2, pada saat itu kelas kami
sedang belajar menggambar sebuah sapi, pada saat itu saya kesulitan dalam
menggambar kepalanya, jadi saya maju kedepan dan meminta guru untuk
menggambarnya, hehehe.
·
Andragogi
1.
perspektif
waktu
kecepatan
aplikasi, ketika pada saat mata kuliah PIO, bang Fahmi memberikan kami tugas
portofolio dengan waktu 30 menit untuk mencari teori apa saja yang terdapat
didalam PIO, dan kelompok kami menggunakan gadget kami untuk mencarinya, dan
kelompok kami sangat terdesak dengan waktu yang sangat sedikit.
2.
kesiapan
tugas
perkembangan peran sosial, ketika saya mengajukan diri untuk menjadi komting
pada mata kuliah psikologi pendidikan adalah suatu yang belum pernah saya
rasakan sebelumnya, dengan menjadi komting saya juga belajar dan mengembangkan
bagaimana mengemban peran yang saya pegang dan semoga menjadi manfaat bagi diri
saya dengan memudahkan pekerjaan oranglain sekaligus memegang amanah yang yang
dapat. dengan ini saya dapat menilai
bagaimana peran sosial yang sudah saya alami dan seberapa besarkah peran sosial
yang sudah saya lakukan.
3.
iklim
belajar
mutual
/ pemberian pertolongan, rasa hormat, kolaborasi, informal, ketika memasuki
dunia perkuliahan, saya diajarkan untuk selalu diajarkan salam sapa kepada
siapa pun yang ada dilokasi kampus. dalam pembelajarannya, selalu mahasiswa
yang menjadi aktifisnya,dengan membuat sebuah kelompok diskusi dan berbagi
pendapat dan akhirnya menggabungkan pendapat masing-masing orang dan dapat
dikorekasi jika salah.
4.
orientasi
untuk belajar
berpusat
pada masalah, ketika diberikan satu materi maka akan berpusat pada masalah yang
sedang dibicarakan.
5.
perumusan
tujuan
mahasiswa
memberi pendapat bagaimana tujuan yang akan dilakukan pada mata kulaih yang
sedang dimasuki. dosen memberikan kesempatan bagi mahasiswa.
6.
evaluasi
7.
perencanaan
ketika
kelas dimulai, dosen hanya terpusat pada apa yang dikatakan oleh mahasiswa,
maksudnya dosen memberikan kebebasan untuk apa yang akan kami lakukan. ketika
pembacaan kontrak kuliah, dosen selalu bertanya diberi berapa menit untuk
terlambat masuk kelas??.
8.
pengalaman
mahasiswa
memilki banyak pengalaman, dan setiap orang pasti memilki pengalaman yang
berbeda-beda. jadi ketika berdiskusi maka akan banyak variasi dalam pembahasan
tersebut, maka akan sangat menyenagkan dan akan belajar dari setiap pengalaman
orang lain.
9.
desain
diurutkan
dalam halkesiapan unit masalah, dalam perkuliahan,misalnya psikologi
perkembangan 1 , disitu terdapat urutan tahap pada teori Freud , beliau membagi
beberapa tahap masalah dalam perkembangan anak, dan beliau membagi menjadi 5
tahap sesuai masalah yang terjadi pada anak dalam usia tertentu.
10.
kegiatan
teknik
pengalaman, kegiatan anak perkuliahan pastinya akan lebih menyenagkan jika
didalamnya disertakan pengalaman, misalnya ketika melakukan observasi pasti ada
salah satu teman kita yang memilki pengalaman yang mengesankan pada anak-anak,
sehingga ketika melakukan observasi maka teman kita akan memandu kita untuk
bagaimana menghadapi anak-anak tersebut.
11.
konsep
diri
menjadi
mahasiswa, dimana saatnya untuk menjadi mandiri. ketika sebelum kelas dimulai,
setiap orang harus membaca materi sebelumnya, dan jika ada yang kurang jelas
maka dapat ditanyakan pada saat kelas kuliah masuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar